Sitaro, Monitorsulut.com – Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Chyntia Inggrid Kalangit, bersama Wakil Bupati Heronimus Makainas menghadiri dan mengikuti rangkain adat Tulude serta Mahebing Datu yang digelar di Lapangan bola Kaki, Kelurahan Akesembeka, Kecamatan Siau Timur, pada Senin (3/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya acara adat yang sarat makna ini.
“Sebagai manifestasi rasa syukur atas segala penyertaan Mawu Ruata (Tuhan Yang Maha Esa) kepada kita sekalian,” ujar Kalangit dalam sambutannya.
Selain prosesi Tulude, yang menjadi bagian dari tradisi turun-temurun masyarakat Sitaro, acara ini juga dirangkaikan dengan Mahebing Datu, sebuah prosesi pengukuhan gelar adat bagi pemimpin daerah yang baru. Prosesi ini digelar setiap lima tahun sekali sebagai bentuk pengakuan dan penghormatan terhadap kepemimpinan yang akan dijalankan.
“Momen ini merupakan kehormatan besar sekaligus pengalaman perdana bagi kami dalam menerima nama adat atau Lahansang Tundu Adate dari para sesepuh dan tetua adat,” kata Kalangit.
Menurutnya, nama adat yang diterima bukan sekadar gelar, tetapi juga amanah besar yang mengandung tanggung jawab dalam memimpin daerah.
“Masyarakat Sitaro telah memberikan kepercayaan kepada kami, dan kami berkomitmen untuk menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.
Kalangit juga menegaskan bahwa acara adat ini memiliki makna mendalam sebagai simbol persatuan, identitas budaya, serta warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Nilai keharmonisan sosial yang terkandung di dalamnya menjadi pengingat akan pentingnya membangun daerah dengan semangat kebersamaan,” tuturnya.
Menutup sambutannya, Bupati periode 2025-2030 itu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus merawat dan menjaga tradisi daerah sebagai bagian dari jati diri masyarakat Sitaro.
