Borotoding Layani Langsung Masyarakat Bitung

 

MONITOR, Sulut-Lebih dari empat tahun program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola BPJS Kesehatan berjalan. Sebagai salah satu rangkaian kegiatan HUT BPJS Kesehatan ke-50, serta dalam rangka memastikan peserta JKN-KIS mendapat pelayanan terbaik, para Direksi, Deputi Direksi Wilayah dan Kepala Cabang BPJS Kesehatan terjun langsung meninjau pelayanan di sejumlah Kantor Cabang BPJS Kesehatan. Tak hanya itu, mereka pun turut melayani langsung para peserta JKN-KIS yang datang berkunjung.
“Kegiatan eksekutif frontliner ini merupakan salah satu wujud komitmen kami dalam menjaga dan mengoptimalkan mutu pelayanan kepada peserta JKN-KIS. Kepuasan dan loyalitas peserta menjadi prioritas kami. Untuk itu, ke depannya kami berharap para Duta BPJS Kesehatan makin terpacu untuk memaksimalkan layanan. Kualitas layanan tidak boleh stagnan karena ekspektasi peserta akan terus meningkat,” ujar Kepala Cabang BPJS Kesehatan Cabang Manado Greisthy E.L Borotoding usai melayani peserta JKN-KIS di Kantor Kota Bitung, Jumat (6/7/18).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Cabang BPJS Kesehatan menggantikan sementara tugas frontliner BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor BPJS Kesehatan di Kota Bitung, khususnya di Loket Fast Track (Pelayanan Cepat).
“Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri,” ucap Greisthy.
Pertumbuhan kepesertaan JKN-KIS di Indonesia terbilang berkembang pesat melampaui perkembangan kepesertaan negara-negara lain di dunia, dimana dalam kurun waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah meng-cover hampir 80% dari total penduduk Indonesia. Sebagai pembanding, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman, sekitar 120 tahun, baru meng-cover 85% populasi penduduk. Austria menjalankan selama 79 tahun dan meng-cover 99% populasi penduduk. Sementara Jepang memerlukan waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100%.
“Saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, dimana secara Nasional jumlah kepesertaannya telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single payer institution. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta, sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminankesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan. Oleh karenanya, semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama,” kata Greisthy.
Menurut Greisthy, pertumbuhan kepesertaan program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat. Dimana hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS di wilayah kerja cabang manado (Kota Manado, Kab. Minahasa Utara, Kota Bitung, Kab. Kepl Sangihe, Kab. Kepl Talaud dan Kab. Kepl Sitaro) telah mencapai 84,6% dari total penduduk.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan Cabang Manado, telah bekerja sama dengan 219 FKTP yang terdiri atas 87 Puskesmas, 75 Dokter Praktik Perorangan, 10 Klinik Polri, 12 Klinik TNI, 19 Klinik Pratama, serta 16 Dokter Gigi. Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan Cabang Manado telah bermitradengan 26 Rumah Sakit 7 Apotik dan 8 Optik. (IU). (tim/stv)