MONITORSULUT —- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara resmi meluncurkan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) tahun 2024 di dermaga Satrol pangkalan utama TNI AL Lantamal 8 Kota Bitung pada Selasa, 4 Juni 2024.
Acara pelepasan ini dilakukan dalam sinergi dengan Lantamal VIII, Dinas Pendidikan Sulawesi Utara, dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPMP) Sulut.
Ekspedisi ini akan mengunjungi beberapa pulau terluar di Provinsi Sulawesi Utara, termasuk Pulau Miangas, Pulau Karakelang, Pulau Kawaluso, Pulau Sangihe, dan Pulau Tagulandang, dengan modal kerja sebesar Rp5 Miliar.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, menjelaskan bahwa kegiatan ERB ini mencakup berbagai program penting seperti Penukaran Uang Layak Edar (ULE) dan Sosialisasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah. “Kami akan menyerap uang tidak layak edar dari masyarakat dan perbankan untuk digantikan dengan uang yang layak edar,” ujar Andry.
Selain itu, Andry juga menyampaikan pentingnya edukasi fungsi dan peran uang Rupiah dalam memperkuat kesadaran masyarakat tentang penggunaan Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia.
Program sosial lainnya yang dilakukan selama ekspedisi ini adalah penyerahan bantuan sebesar Rp700 juta untuk wilayah kepulauan, yang mencakup bantuan untuk bencana alam di Pulau Tagulandang. Bantuan tersebut terdiri dari sembako, peralatan olahraga, alat musik, buku-buku pengetahuan, serta kebutuhan darurat seperti seng, terpal, dan obat-obatan.
Ekspedisi ini juga melibatkan BPMP dan Dinas Pendidikan Sulut yang memberikan literasi pendidikan kepada masyarakat kepulauan. “Kami ingin meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat tentang Rupiah, serta memberikan edukasi melalui program ‘Goes To School Championship Mapalus Pendidikan’ yang melibatkan pelajar, mahasiswa, dan tenaga pendidik dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Utara,” jelas Andry.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan penyerahan rekor MURI untuk kategori “Konser Bersama Indonesia Bertutur” yang melibatkan 300 pelajar, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Sulawesi Utara melalui perluasan literasi keuangan dan sosial.
Kegiatan ERB ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi daerah, meningkatkan literasi keuangan, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat kepulauan yang menjadi target kunjungan. “Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama dalam memperkuat penggunaan Rupiah dan meningkatkan pemahaman keuangan serta literasi pendidikan,” tutup Andry.(yulia*)