Manado MS- Keprihatinan terhadap Pariwisata di Sulawesi Utara (Sulut) terutama di terhadap kehidupan laut Rabu (21-3-2018) sehari tadi, Bhayangkari Polda Sulut bersama Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari bersih-bersih pantai Bunaken sekaligus menanam pohon mangrove.
Kegiatan bersih-bersih pantai dan penanaman sejumlah pohon mangrove di pulau bunaken sekaligus memberikan sosialisasi tentang manfaat dari sampa plastik, kegiatan tersebut juga merupakan serangkaian dalam rangka memperingati Hut ke 38 Yayasan Kemala Bhayangkari tahun 2018.
“Sampah itu sangat merugikan kita, jadi kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama pada pelaku bisnis dalam hal ini para Guide Diving. Mereka inilah yang lebih banyak berhubungan dengan para turis baik lokal maupun turis mancanegara yang datang ke taman Nasional Bunaken,”ujar Ketua Bhayangkari Polda Sulut Ny Ruthy Bambang Waskito.
Selain memberikan sosialisasi menyakut sampah plastik, ketua Bhayangkari dan bersama seluruh pengurus dan anggota Bhayangkari Polda Sulut melakukan sosialisasi tentang manfaat shooping bag atau tas belanja.
“Kita selama ini terlena dengan botol mineral tampa menyebutkan nama, dimana pada tiga hari lalu yang sempat viral. Ada berapa jenis merek mineral tertentu sudah mengadung partikel plastik, selama ini ibu-ibu mau awet muda. Bukan begini caranya,”ungkapnya dengan nada bercanda.
Kegiatan bersih-bersih pantai dimulai dari, pingiran pantai sampai ke dalam laut. Dilanjutkan dengan, menanam sejumlah bibit pohon mangrove. Besar harapan kami, dengan adanya dukungan dari pemerintah kota Manado ini. Kita yang tergabung dalam Yayasan Kemala Bhayangkari Polda Sulut, merupakan serangkaian dengan kegiatan yang telah kami laksanakan pada bulan September yang lalu. Kita telah membuat taman lalu lintas didalam laut, sepanjang pesisir pantai Malalayang. Di tamba lagi dengan pembersih sampah termasuk ada ott bagi pembuang sampah, dan ini merupakan bagian dari keprihatinan kami. Meski ini hanya hanya sebagian kecil bagi masyarakat, tetapi sudah memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan pariwisata di Sulut.
“Ini sudah mendapat dukungan dari ibu negara dan Ketua Bhayangkari Pusat, bahkan pada dua minggu lalu. Sudah ada edaran dari menteri kehutanan bahwa, disetiap instansi untuk mengurai adanya sampah plastik disetiap acara. Jadi meskipun himbauan itu belum ada, kita sudah melakukannya. Mempertegas dari Bhayangkari Polda Sulut, dan pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari sangat peduli dengan kelestarian alam,”tutupnya.
Perlu juga di ketahui, untuk jumlah sampah yang berhasil di kumpulkan berjumlah 95 kilo. Terbagi dari 25 kilo sampah plastik, 45 kilo sampah rumah tangga dan 25 kilo sampah organik.(Cha)