MONITOR SULUT – Acara puncak Hari Autis Sedunia (HAS) dan Selebrasi Paskah yang dilaksanakan oleh Panitia HAS Kec. Mapanget, di lokasi Trans Studio Mini, Rabu (4/3) pagi tadi, berhasil mernarik perhatian pemerintah
Diakui James Karinda (JK), Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Utara, kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan patut diberi apresiasi. Selain itu dijelaskan JK, sebagai pihak legislatif, pihaknya sangat tergugah lewat kegiatan tersebut. Olehnya, ia berjanji akan membicarakan perihal penderita autis dengan dinas-dinas terkait.
“Yang paling penting itu melihat anak-anak dan memberikan support. Semua diciptakan Tuhan sama. Oleh karena itu, saya berjanji direses saya nanti, saya akan mengajak para guru-guru, orang tua, para anak-anak autis juga, kepala Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan untuk bersama-sama membicarakan aspirasi yang berhubungan dengan anak-anak autis” ucap JK pada saat menghadiri acara tersebut.
Ditempat yang sama, Jams Tuuk, yang juga anggota DPRD Provinsi Sulut mengajak agar para orang tua, pihak sekolah, atau relawan autis untuk mengirimkan surat agar pihak dewan dapat melakukan hearing bersama dengan pemangkuh kebijakan untuk membicarakan masa depan dari para anak autis dan seluruh pihak yang terlibat.
“Nanti siapapun dapat menyurat, biar kami dapat mengadakan hearing khusus terkait penderita autis, dan kedepan autis dapat lebih diperhatikan” tuturnya.
Seperti halnya JK dan Jams Tuuk, Imelda Markus yang merupakan Istri dari Wakil Walikota Manado Mor D. Bastiaan dan yang juga wakil Ketua TP-PKK Kota Manado, menuturkan bahwa sebagai seorang ibu ia juga turut merasakan apa yang dirasakan oleh para orang tua anak autis. Olehnya mewakili Ketua TP-PKk Kota Manado Paula Runtuwene, pihaknya memberi dorongan penuh kepada para orang tua, juga para anak autis untuk dapat terus berkarya.
“sabagai seorang ibu, saya juga turut merasakan apa yang dirasakan oleh para orang tua anak autis. Memang saat ini kita belum terfokus pada hal ini, namun kedepannya saya akan menyampaikan agar kiranya pemerintah bekerjasama dengan DPRD untuk dapat memprogramkan anggaran untuk para penderita autis” tuturnya.
Terkait hal tersebut, Kepala Puskesmas Kec. Mapanget dr. Meiny Manunpil, sangat berharap agar apa yang disampaikan dapat direalisasikan. Mengingat sampai saat ini masih banyak penderita autis yang belum terjangkau oleh pemerintah.
“Saya tidak akan berbicara hal yang bukan fakta, ini buktinya masih banyak juga anak autis yang tidak bisa sekolah karena orang tua yang kurang mampu” ucap Manunpil sembari menanyakan alasan salah satu orang tua anak autis yang tidak sekolah.
Adapun Ketua Panitia Reza Sangkoy, dalam sambutanya berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih bagi para penderita autis.
“Seperti yang kita lihat sekarang, ternyata masih banyak anak autis di Sulut yang belum terdata. Untuk kecamatan mapanget saja, ada 13 anak autis, bagaimana dengan seluruh Sulut. Oleh karena itu saya sangat berharap lewat kegiatan ini pemerintah dapat memberikan perhatian” ucapnya.
Ditamabahkan Sangkoy, pelaksanaan kegiatan tersebut murni dilakukan tanpa bantuan pemerintah. Olehnya, ia bertrimakasih kepada setiap sponsor yang sudah berpartisipasi dan menginginkan kedepan pemerintah dapat ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan peringatan HAS.
“Kami panitia sangat bertrimakasih kepada para sponsor yang sudah turut berpartisipasi sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik” tutur Sangkoy diakhir sambuannya.
Perlu diketahui kegiatan ini bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Mapanget, dan disponsori oleh Trans Studio Mini, Colatta, Prodia, Caladine, Haan, PT. Angkasa Pura1, Giant, JF Sulfur, Oilum, Novotel, GoWell, Govit.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Dinas Kesehatan Kota Manado, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Manado, para Kepala Sekolah khusus anak Autis, perwakilan para sponsor, Kepala Puskesmas Kec. Mapanget dr. Meiny Manunpil, perwakilan Kecamatan Mapanget, dan para awak media.
(Angel)