MONITOR Sulut – Provinsi Sulawesi Utara tetap menjadi magnet investasi meskipun pada saat ini diperhadapkan dengan kondisi tantangan ekonomi global yang sedang mengalami kontraksi ekonomi akibat krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan, krisis finansial di hampir semua negara. Hal ini diungkapkan Plt Kadis Penanaman Modal-Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sulut Syaloom Korompis, Kamis (02/02/2023)
“Peningkatan investasi menjadi daya ungkit utama yang dapat memicu pembangunan dan kesejahteraan suatu wilayah, “jelas Korompis seraya menambahkan peningkatan investasi di suatu wilayah menjadi salah satu indikator bahwa daerah tersebut mampu menarik minat investor untuk berusaha dan melaksanakan kegiatannya. Apablia terjadi peningkatan investasi di suatu tempat dapat dipastikan bahwa terdapat lapangan kerja yang tersedia untuk menyerap tenaga SDM, menambah penerimaan negara, dan bahkan menambah cadangan devisa.
Dikatakannya pula, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw terus berupaya membangun dan menetapkan kebijakan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan investasi sehingga dapat menempatkan Sulawesi Utara sebagai lokasi unggulan.
” Komitmen Pemerintah provinsi Sulawesi Utara yang sangat pro investasi dinyatakan dengan memberikan banyak kemudahan saat berinvestasi di daerah ini, ” tegasnya
Dijelaskan Syaloom, pada tahun 2021, realisasi investasi Sulawesi Utara mencapai Rp. 5,948 triliun atau sebesar 159% dari target RPJMD Sulawesi Utara tahun 2021 yang ditetapkan pada angka 3.750.Triliun sementara tahun 2022, RPJMD menargetkan peningkatan investasi sebesar 10% dari angka target tahun 2021 atau pada angka 4.125.Triliun,
Ditambahkannya pula berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM yang di release pada tanggal 28 Januari 2023, Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2022 dapat membukukan realisasi investasi sebesar Rp. 6.550.722.906.301 (Enam Triliun lima ratus lima puluh milliard tujuh ratus dua puluh dua juta tiga ratus satu rupiah) atau sebesar 158,8% dari target RPJMD Sulawesi Utara tahun 2022.
Adapun kegiatan penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp. 1,508 Triliun dengan jumlah proyek sebanyak 292. Untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai nilai sebesar Rp. 5,042 Triliun dengan jumlah 2.106 proyek.
Total jumlah proyek investasi di Sulut tahun 2022 sebanyak 2.398 proyek dengan tambahan tenaga kerja yang di laporkan oleh pelaku usaha sebanyak 7.723 orang Tenaga Kerja Indonesia dan 9 orang Tenaga kerja Asing. (**/Stv)