MONITOR Sulut – Jani Lukas, SPi MSi sebagai Ketua Persaudaraan Aparatur Sipil Negara Advent (PASNA) Sulawesi Utara sangat mengapresiasi sikap Pemuda Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) yang diketuai Penatua Rio Dondokambey, dalam merespon kejadian viral di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), terkait pelarangan beribadah.
Lukas yang juga merupakan Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Sulawesi Utara menyatakan, kejadian yang dialami Jemaat Advent di Buyat Boltim merupakan suatu hal yang tak diinginkan oleh semua umat beragama, apalagi Sulut sebagai daerah toleransi yang tinggi dengan kerukunannya. Semua pasti tak akan membiarkan ada oknum-oknum melakukan pelarangan dalam beribadah. Dan aparat hukum langsung melakukan penanganan.
“Kerukunan dan toleransi dalam Pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw sampai saat ini, menjadi barometer di Tingkat Nasional. Peran Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Sulut yang ditetapkan ODSK mengukuhkan bahwa Sulut selalu rukun dan damai dalam persaudaraan.” Kata Lukas didampingi Wakil Ketua dan Sekretaris PASNA Sulut, masing-masing Jeinner J Rawung SPsi MPd dan Elrick Takasenakeng SH MH.
Sebelumnya, Penatua Rio Dondokambey menyikapi pelarangan beribadah oleh sejumlah oknum terhadap Jemaat Advent di Buyat Boltim beberapa waktu yang lalu, dengan pernyataan positif.
Ia berharap Pemuda GMIM harus selalu menjadi yang terdepan dalam mempertahankan dan memperjuangkan toleransi yang ada di Sulawesi Utara. “Kita (Pemuda GMIM) selalu menjaga stabilitas yang ada, dan selalu menjadi pelopor kedamaian dan kasih,” tutur Penatua Rio. Pemuda GMIM mendukung kepolisian dan Kementerian Agama Boltim dalam menindaklanjuti dan tetap memberikan pelayanan terbaik. (**/Stv)