MONITOR Sulut – Jelang hari raya besar keagamaan yakni Natal dan Tahun Baru 2022 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara melalui Dinas Pangan Daerah terus memantau ketersediaan pangan sekaligus mengendalikan angka inflasi. Hal ini ditegaskan Plt Kadis Pangan Roike Kodoati kepada wartawan.
“Dalam memastikan ketersediaan pangan terus melalukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah pasar, “jelas Kodoati, Rabu (09/10/2022).
Dikatakan Kodoati, untuk diketahui masyarakat, harga Bawang Rica Tomat (Barito) cenderung mulai naik, namun stok tetap tersedia.
“Kami memantau harga pangan strategis di sejumlah daerah jelang Natal dan Tahun Baru,” tukas Kodoati dipasar Pinasungkulan Karombasan Manado.
Ditambahkannya pula, hasil Sidak ini, telah dilaporkan kepada Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw dan Pj. Sekreataris Daerah Praseno Hadi.
Menurut Kodoati yang didampingi Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan, Frangky Tintingon SSTP MSi bahwa pemprov terus berkomunikasi dengan para pedagang, mencari informasi perkembangan terbaru harga pangan.
Harga Rata-rata di Tingkat Pedagang Eceran yang ada di Pasar Pinasungkulan Karombasan bervariasi seperti Bawang merah Rp. 44.000, Bawang putih Rp. 26.000, Cabe rawit merah Rp. 47.000, Tomat Rp. 7.000.
Sedangkan harga Daging sapi Rp. 125.000, Daging ayam Rp. 35.000, Beras Premium Rp. 12.000, dan Beras Medium Rp. 11.000, juga Minyak Goreng Kemasan Rp. 15.000/ltr serta Minyak Goreng Curah Rp. 12.880.
“Ketersediaan dan Harga Pangan Pokok Strategis menjelang HBKN-Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru, untuk komoditi Bawang Merah, Rica, Tomat yang sering bergejolak cenderung naik tapi stok tersedia. Harga Barito lebih tinggi karena diambil dari Pasar Bersehati dan dipengaruhi naiknya harga BBM,” pungkas Kodoati yang akrab dipanggil “Jenderal” yang sangat energik sekaligus menambahkan Pangan Kuat, Indonesia berdaulat serta Sulut Maju dan Sejahtera dalam mendukung program ODSK. (Stv)