MONITOR Sulut – Politisi dan tokoh masyarakat Bolaang Mongondow, Yasti Soepredjo mengatakan, kepemimpinan Olly-Steven sangat peduli dan memperhatikan semua kalangan di Sulut tanpa memandang bulu.
“Kalau ada yang bilang Pak Olly tidak memperhatikan umat Islam, pandusta dorang,” tukas Yasti saat menghadiri pelantikan Tim Relawan Pemenangan OD-SK Dumoga Raya Hebat, di Desa Imandi Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Kamis (26/11/2020).
Bupati Bolmong ini kemudian membeber perhatian Olly-Steven terhadap uang umroh yang ditingkatkan dari Rp1,5 juta menjadi Rp2,5 juta. Kemudian dukungan Olly juga ditunjukkan langsung untuk menghadirkan Islamic Center di Bolmong Raya, serta pembangunan pesantren bertaraf internasional di Kota Kotamobagu.
Bahkan dalam pemerintahannya ke depan, Olly-Steven menyatakan dukungan dengan memberikan kesempatan bagi putra BMR untuk menimba ilmu di pesantren internasional tersebut secara gratis, terutama siswa berprestasi dan yatim piatu.
“Sebagai bupati, saya juga merasakan perhatian besar lewat program-program dari provinsi di bawah kepemimpinan Olly-Steven masuk ke Bolmong. Jadi rugi kalau kita tidak pilih ODSK,” tandas Yasti disambut applaus masyarakat.
Dan saat ini, kata Yasti, Olly-Steven memberikan perhatian besar terhadap BMR, dimana selama tiga hari paslon nomor 3 ini terus menemui masyarakat BMR di berbagai pelosok.
Secara khusus, Yasti juga memberikan kredit poin kepemimpinan ODSK yang mendulang segudang prestasi sejak memimpin Sulut.
Di satu sisi, Yasti mengakui kapasitas seorang Olly Dondokambey yang paripurna sebagai politisi asal Sulut yang berkiprah di pentas nasional. Jabatan-jabatan stratagis politis telah direngkuhnya.
Seperti halnya Bendahara DPP PDIP, Ketua Komisi XI DPR RI, Pimpinan Banggar, serta ketua fraksi (PDIP) pemenang Pemilu di Indonesia yang berhasil mengusung Jokowi sebagai Presiden RI. “Pak Olly adalah putera terbaik Sulut di tingkat nasional Jadi kalau cuma gubernur, kecil bagi Pak Olly,” kata Yasti.
Kapasitas Olly bersama Steven dalam memimpin Sulut pun sudah teruji. Hal itu ditunjukkan dengan APBD Sulut yang dulunya cuma Rp1,9 triliun kini sudah Rp4,2 triliun. (**)