Sejumlah Pejabat Mitra Mendaftar Relawan Pengubur Jenasah Korban Covid-19, Ini Ajakan Bupati Sumendap

Mitra, MONITORSULUT.com.  –  Terkait mewabahnya virus Corono yang hingga kini masih dilakukan berbagai kebijakan dalam usaha pencegahan agar tidak masuk di Kabupaten Minahasa Tenggara, sehingga Bupati James Sumendap pada beberapa hari yang lalu menyatakan dirinya untuk siap menguburkan jika ada korban yang diduga positif Covid-19, membuat sejumlah relawan tergerak hati untuk ikut memberi diri.

Tak terkecuali sejumlah petinggi hingga masyarakat di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) menunjukkan rasa solidaritas terhadap korban Virus Corona.

Secara khusus Bupati Sumendap lewat pesan WhatsApp grup media center mengeluarkan ajakan untuk seluruh anak bangsa di Kabupaten Mitra agar masuk dalam Relawan Tim COVID-19 untuk menguburkan jenazah korban diduga dan atau Positif COVID-19.

Sejumlah pejabat, seperti Kapolres Mitra AKBP Robby Rahardian, Kajari Minsel I Wayan Eka Miartha, Ketua KPU Mitra Wolter Dotulong, sejumlah Anggota DPRD Mitra, pejabat di Pemkab Mitra, tokoh masyarakat, dan rohaniwan, dan masyarakat, serta insan pers terpanggil untuk turut serta menjadi relawan dalam aksi kemanusiaan ini.

“Saya mengajak seluruh masyarakat tanpa melihat strata sosial, silakan daftar. Karena ini merupakan suatu pekerjaan yang mulia!”  ungkap Sumendap, Sabtu (18/04).

Sumendap juga mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan lahan khusus untuk penguburan jenazah korban diduga dan atau Positif Covid-19 jika ada penolakan dari masyarakat untuk dikuburkan di pekuburan umum.

“Lahan untuk dijadikan pekuburan sudah disiapkan secara khusus. Tapi saya yakin masyarakat Mitra adalah masyarakat yang cerdas dan hingga saat ini tidak ada penolakan dari mereka,” tutur Sumendap.

Ditambahkan Bupati Sumendap, hal seperti inilah yang dimaksud dengan melahirkan jiwa sosial yang tinggi ketika banyak orang sesungguhnya tidak menyukai akan perihal seperti ini.

“Sebagai manusia, adalah satu hal dalam hidup ini yang kita takutkan adalah kematian, satu hal yang kita tidak suka kalau pada waktunya membahayakan kita, tapi satu hal yang membuat kita terpanggil ketika seseorang membutuhkan kita. Terima kasih untuk semua yang bersedia menjadi tim pengubur. ‘A posse ad esse non valet consequentia’ yang terjemahannya dari bahasa latin yakni ‘Dari kemampuan suatu hal, seseorang belum pasti akan keadaannya’, tutup Sumendap.

Untuk diketahui, hingga Sabtu (18/04) jumlah tim relawan yang memberi diri hampir mencapai 100 orang dari berbagai elemen masyarakat.  (James)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *