Selasa Bebas Rapih Bagi Anak SD – SMP Menuai Pro dan Kontra, Ini Pejelasan Bupati Sumendap

berita terbaru, Mitra486 Dilihat

Mitra, MONITORSULUT.com. – Kebijakan Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap SH yang menetapkan Hari Selasa sebagai hari berpakaian bebas rapih bagi murid SD dan SMP di Mitra menuai pro dan kontra namun ditanggapi Sumendap dengan santai dan bijaksana.

Bupati Sumendap saat ditemui sejumlah media di Rimba Lamet, Selasa (3/12) mengatakan, kebijakan itu dibuatnya setelah menyimpulkan Menteri Pendidikan RI Nadiem Makarim yang menginginkan gebrakan dalam tatanan pendidikan di Indonesia pada ‘zaman now’ ini. Menurutnya dengan pakaian bebas rapih di sekolah anak bisa belajar percaya diri dan suasana belajar jadi lebih santai sehingga ilmu yang diberikan guru terserap lebih baik.

“Sudah bukan zaman feodalisme, seperti masa penjajahan yang terikat dan kaku. Begitu saya baca pidato dari Mas Menteri (Pendidikan), saya langsung tangkap kalau yang dia mau adalah kemerdekaan pendidikan. Makanya saya langsung ‘gas’, umumkan. Saya sudah lihat sendiri di negara-negara maju di Eropa, tidak ada lagi seragam di sekolah. Kalau mau maju harus terbuka wawasan,” ujar Bupati Sumendap.

Kebijakan sebelumnya yang sudah dijalankan, Bupati JS telah mengumumkan inovasi kebijakannya tentang perubahan seragam celana pendek menjadi celana panjang. Terbukti memberi dampak yang signifikan dalam perlindungan anak dari aktivitas fisiknya yang tinggi dan mencegah anak terkena penyakit oleh serangga.

“Di seluruh Indonesia, Minahasa Tenggara yang pertama terapkan itu. Lihat saja, dulu saya terapkan siswa SD dan SMP pakai celana panjang, sekarang sudah diikuti beberapa kabupaten/kota lainnya,” tutur Sumendap.

Mulai hari Selasa kemarin, kebijakan Bupati Sumendap tentang Hari Selasa pakaian bebas rapih mulai diterapkan. Di grup Laman Facebook Kerukunan Kawanua Minahasa Tenggara (KKMT) netizen ramai membicarakan kebijakan baru ini. Ada yang pro dan kontra.

Sebut saja akun Ruddy P yang memposting : “Kebijakan pakaian bebas rapih SMP berubah jadi suasana kampus. Tolong Pak Bupati kaji ulang kebijakan yang kurang populis ini.”

Ratusan komentarpun menanggapinya ada yang setuju dan tidak.

Sherlly MP menulis :
“Anak2 dapalia rupa cuma kegiatan ekstra kurikuler atau pengembangan diri. lebih rapi pake seragam kalo hari KBM.”

Ivan SU menulis :
“Kita pe Rumah Sei Sekolah ..
Qt ba tanya pa Ade2 gimna kamu rasa pake pakaian Bebas rapi trus ade2 bilang Asik skli dan terasa Enjoy saja jawaban spontan dari anak
Trus kita tanya apa mengganggu..kegitana Belajar..????
Ade2 bilang nyanda mengganggu..!!!
Malahan dorang RASA SENANG ..”

Mario LK menulis :
“Seragam Bebas Bentuk Karakter Anak Hargai Perbedaan•

Dari statement mereka muncul komentar baik setuju maupun tidak setuju.

Sementara itu Jurubicara Bupati Kabag Humpro Mitra Arnold Mokosolang mengatakan, orang tua murid diminta untuk optimis terhadap perubahan seragam satu hari seminggu ini. Menurutnya pemerintah terus berupaya berinovasi bagi kemajuan daerah, termasuk bagi pendidikan anak-anak generasi penerus Tanah Patokan Esa.

“Untuk hal ini, para orang tua sebaiknya kita jangan langsung pesimis dengan komentar orang-orang yang merasa tidak setuju, tetaplah optimis. Karena program ini akan berdampak baik bagi pendidikan anak. Dan jangan sampai terjebak pada isu yang ’digoreng’ (dipanas-panasi) di media sosial,” (James)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *