Eyang Beri Materi Mahasiwa UG di vila Tobongon

BOLTIM  Monitor Sulut, — Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar, menjadi pameteri ketika Mahasiswa Universitas Gorontalo (UG) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) melaksanakan bakti akademik di Desa Tobongon, Kecamatan Modayag, Boltim, Senin (12/02).

Bupati yang didamping Ketua PKK Boltim Nursiwin Dunggio memaparkan materi tentang penguatan kapasitas masyarakat dalam pembangunan di desa. Termasuk pola menyelesaikan masalah dihadapi masyarakat di desa.

“Saya diminta untuk membawakan materi oleh pihak UG. Berhubung materinya tentang pembangunan desa dan peningkatan kapasitas masyarakat, saya contohkan sudah laksanakan di Boltim,” kata Bupati di hadapan mahasisiwa UG.

Di Boltim, paparnya, para sangadi diminta melakukan klasfikasi persoalan di desa. Ada masalah apa di desa. Karena tiap dusun berbeda karakter. “Dengan begitu masalah mudah diselesaikan. Kemudian pemerintah desa juga saya minta selalu ada untuk rakyatnya selama 24 jam. Sehingga masyarakat merasa dipedulikan oleh pemerintah,” papa Bupati yang juga alumni UG Fakultas Hukum.

2017 lalu, sambungnya, ada 63 desa melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkadess). Para calon kepala desa (kades) diuji langsung dirinya selama tiga hari tiga malam. “Itu saya lakukan demi tercipatnya kepala desa berkualitas. Ke depan menjadi Badan Permusyarawatan Desa (BPD) saya juga akan menguji. Karena saya berkeinginam, BPD yang mengawasi pemerintah desa. Sehingga saya mewajibkan menjadi BPD minimal memiliki ijazah SMP,” sambungn Eyang sapaan akrab Bupati.

Tahun ini, jelasnya, dirinya akan menaikkan tunjangam BPD. Tapi harus dibarengi dengan kinerja yang baik. Kemudian harus mampu menyelesaikan masalah bukan mencari masalah. Termasuk tau bagaimana pemanfaatan anggaran di desa jadi efektivitas dan efesiensi.

“BPD juga harus bertangungjawab bila ada masalah dalam pengelolaan anggaran di desa. Secara pidana dan perdata. Sebab mereka bisa dijerat hukum bila melakukan unsur pembiaran,” jelasnya.

Selain itu, ia memotivasikan 74 mahasiswa terdiri dari 65 berlatar belakang kades dan 10 aparat kepolisian agar selalu menjaga etika dan moral dalam beraktivitas sehari-hari. Karena individu memiliki moral dan etika yang baik, sudah pasti jujur. “Intinya dari semua persoalan, yakni etika dan moral. Bila kedua hal itu baik, semua kira hadapi juga terlaksana dengam baik,” ungkapnya.

Sementara, Rektor UG Ibrahim Ahmad mengungkapkan, dipilihnya Boltim sebagai daerah bakti akademik. Dinilai sudah maju dan pengelolaan pemerintahannya sudah baik. “Pertama secara subjektif, Bupati Boltim alumni UG dan keluarganya jiga semua kuliah UG. Kedua, karena para mahasiswa mayoritas kades, jadi dicari daerah pengelolaannya sudah baik dan maju,” ungkap Ibrahim.

Untuk pelaksanaa kegiatan, kata dia, selama tiga hari di vila Tobongon. Nantinya para mahasiswa diberikan materi sekaligus prakteknya. “Termasuk tentang etika dan moral,” ujarnya. (Topan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *