BKPRMI Boltim Gelar Seminar Kepemudaan

BOLTIM, MonitorSulut – Guna menumbuh kembangkan kecintaan para remuda remaja muslim di wilayah Kabupaten terhadap masjid,pengurus Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menggelar kegiatan seminar kepemudaan dengan tema.

“Membangun Daerah Dalam Perspektif Kemasjidan.”

Kegiatan yang digelar di Kantor Bupati,sabtu (4/11/2017) akhir pekan kemarin . Dibuka secara resmi oleh Bupati Sehan Landjar.SH serta dihadiri para pemateri kelas nasional seperti DR.Suhendro Boroma serta DR.Sitti N. Djenaan serta para undangan yakni pengurus Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) BKPRMI serta ketua-ketua pemuda remaja Desa,Pengurus Karang Taruna,Pengurus Organisasi ANSOR, Pengurus KNPI Boltim.

Bupati dipidatonya mengatakan sebagai pemuda,remaja muslim Boltim, harus kuat hebat dan jangan suka mengeluh. Generasi islam harus punya kemampuan,kualitas dengan didukung pendidikan yang baik,“Hindari menikah muda sebab itu akan merusak masa depan. Mencintai seseorang boleh asal sekolah dulu dan jika sudah dewasa dan sudah sarjana kemudian sudah punya pekerjaan baru menikah,”terangnya.

Menurut bupati sebagai generasi islam pemuda remaja masjid harus bisa menunjukkan prestasi diberbagai jenis kegiatan. Khusus para remaja putri islam kalian merupakan induk yang melahirkan para generasi muda islam.

“Tentunya agar anak-anak lahir ini berkualitas induknya harus punya pendidikan yang baik minimal sarjana.” Jelasnya.

Lanjut Bupati menuturkan saat ini pihaknya sedang melakukan Memorium Of Understanding (MoU) atau kerjasama dengan pihak kepolisian untuk memberi pelatihan para pemuda remaja Boltim dalam persiapan seleksi masuk polisi.

“Itu para generasi muda kita yang lulus seleksi hanya tiga orang dari puluhan yang daftar sedangkan anak-anak dodap 21 orang yang lulus seleksi tahap satu. Itu menunjukkan mereka sangat siap dari kita ini tentu sangat memprihatinkan,”ungkapnya

Ketua DPW PAN SULUT ini berharap semoga dengan adanya wadah oraganisasi BKPRMI Boltim yang baru terbentuk sekitar setahun ini,para pemuda remaja bisa menjadikan organisasi ini sebagai rumah.

“Saya berharap BKPRMI Boltim buat berbagai program kerja yang jelas baik itu program jangka pendek,menengah dan panjang dituangkan dalam proposal dan kasih ke Pemda. Itu setiap tahunnya Pemda alokasi anggaran lebih dari 1 miliar rupiah ke OKP dan Ormas.” Ungkapnya.

Bupati juga prihatin kondisi pemuda remaja Boltim saat ini yang hanya disibukkan dengan sosial media dan malas,

“Jujur kika perang terjadi zaman sekarang kita pasti kalah karena tak perlu ada genjatan senjata cukup kasih gedget saja.” Bebernya.

Sementara itu narasumber, Suhendro Boroma yang membawakan materi dengan tema “Peluang dan Ancaman Bagi Remaja Masijid dalam Era Globalasi dan Modernisasi”, dihadapan para peserta mengingatkan para pemuda remaja muslim agar pentingnya memanfaatkan waktu sebaikmungkin sesuai yang tertulis di Al quran disurat Wal Asri yakni demi masa demi waktu manusia dalam keadaan merugi.

“Jadi dalam melaksanakan sholat itu harus tepat waktu contohnya sholat magrib,itu waktunya pendek. Jika mau sholat anak-anak manfaatkan waktu sebab ketentuannya sudah diatur oleh Allah,”terangnya. Selain itu, Suhendro juga memotifasi para pemuda remaja masjid agar dalam menempuh pendidikan sebaik-baiknya dengan tidak asal-asal bersekolah, “Jika ingin sukses dimasa depan pemuda remaja muslim saat sekolah harus belajar baik agar bisa berprestasi. Sebab dampak pendidikan itu baik contoh seperti Pak Bupati Sehan Landjar karena pendidikan yang baik beliau menjadi Bupati Boltim.” Ucap Dirut Manado Post itu.

Ia juga bercerita kisah Muhamad Patih raja di Kota Konstantinopel, merupakan sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baiknya prajurit. Itu semua karena memanfaatkan waktu sebaikmungkin berpendidikan serta selalu bersabar.

“Dia adalah seorang pemimpin, panglima, jendral, raja yang menang perang melawan musuhnya sebelum zaman Masehi. Kota Konstantinopel ini sekarang sudah berganti nama menjadi Kota Istanbul, dia sukses berkat belajar baik,dididik ayahnya raja pada masa itu sejak usia tujuh sangat pandai cerdas sebab hafal Al quran,dia selalu menjalankan perintah agama kemudian semua jenis sholat selalu dilaksanakan oleh beliau dan orangnya sangat sabar padahal dia orang yang super sibuk karena setiap malam itu selalu berfikir membuat strategi baik.” Urai Suhendro.

Sitti Nurlaeli. Djenaan narasumber lainnya yang membawakan materi dengan tema “Peran Remaja Masjid dalam menjaga Ukhua Islamiah” mengatakan sesama muslim itu sesungguhnya bersaudara dengan demikian kita harus saling membantu satu sama lain.

“Jadi jika ada dari pemuda remaja belum khatam al quran saling baku tunjung satu sama lain dengan masjid sebagai pusat kegiatan ngaji.” Sebutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *