MONITOR SULUT – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang dikatakan naik dari 6,3 pada tahun 2016, menjadi 6,7 di tahun 2017 ternyata tidak berbanding lurus dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal tersebut terungkap saat rapat pembahasan KUA PPAS Perubahan APBD Provinsi Sulut Tahun 2017, di ruang rapat Dewan Provinsi, selasa (8/8) sore tadi.
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sulut, PAD mengalami penurunan dari yang awalnya 1,67, sekarang menjadi 0,72.
Mengkritisi hal tersebut, akhirnya Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Utara James Karinda, yang juga masuk dalam Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi ikut angkat bicara.
“Bagaimana mungkin pertumbuhan ekonomi dikatakan meningkat, padahal PAD yang ada mengalami penurunan” tandas politisi partai Demokrat tersebut.
Ditempat yang sama, Ketua Amir Liputo juga mempertanyakan hal tersebut. Menurutnya Dewan perlu mencari tahu alasannya. Jika tidak, itu berarti terdapat asumsi yang salah dalam penetapan hal tersebut.
“Saya memohonkan kejelasan bagi penyebab turunnya PAD. Mengapa realisasinya bergeser jauh ? Berarti dari tahun ke tahun PAD kita tidak akan pernah meningkat” tegas Liputo. (Angel)
