40 Peserta Diklat Tingkatb IV, Adopsi Banyak Inovasi di Kota Batu

 

MONITOR SULUT, BOLTIM – Rombongan 40 peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV (Diklat PIM IV) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang melakukan Benchmarking (Tolok Ukur) di Kota Batu Provinsi Jawa Timur, diterima langsung oleh Sekretaris Kota Batu, Widodo SH. MH, di Balai Kota Among Tani Pemkot Batu, Selasa (9/05/2017).

Benchmarking merupakan bagian kurikulum Diklat PIM pola baru dengan tujuan untuk mengadopsi serta mengimplementasikan sejumlah kebijakan pembangunan daerah yang menjadi tujuan.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Boltim, Robby Mamonto, SE mengungkapan, Kota Batu dipilih menjadi objek Benchmarking karena dianggap memiliki kesamaan karakter dengan Kabupaten Boltim terkait geografis dan mata pencaharian masyarakatnya. Diakuinya, Boltim belum memiliki potensi sebaik Kota Batu, karenanya peserta diharapkan bisa memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin untuk mempelajari dan mengadopsi inovasi-inovasi yang dilakukan Pemkot Batu.

“Tiga Kecamatan yang ada di Boltim potensinya adalah Hotikultura, hampir mirip dengan Kota Batu. Kita pernah mencoba membudidayakan buah apel namun tidak berhasil karena berbuah kecil. Ini salah satu contoh yang perlu dipelajari agar nantinya bibit yang dibawah dari sini bisa menghasilkan buah yang sama besar ketika di tanam di Boltim nanti.” Terangnya.

Sementara Sekretaris Kota (Sekkot) Kota Batu, Widodo SH. MH memaparkan, mata pencaharian dari penduduk Kota Batu sebagian besar adalah petani buah dan sayur dengan produk unggulan buah apel. Selain itu, daerah yang hanya terdiri atas tiga kecamatan ini, terus menggenjot sektor pariwisata untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Semua potensi yang ada diwilayah Kota Batu dipromosikan secara besar-besaran, tidak hanya potensi wisata tetapi juga pertanian, peternakan, seni dan budaya termasuk pemberdayaan budaya lokal yang dilestarikan dengan cara mementaskannya dalam setiap even.

“Pariwisata disini tidak ada yang dikelolah pemerintah. Semua dikelola oleh swasta. Pemerintah hanya menarik pajak. Nanti, suatu saat boleh magang disini dengan mengajak kelompok-kelompok tani dan UMKM biar bisa mengadopsi apa yang bagus disini,” Ujarnya.

Usai kegiatan, dilanjutkan dengan Tanya jawab dari peserta Benchmarking yang langsung ditanggapi oleh SKPD terkait, diantaranya BKPP, Dinas Pariwisata, Dinas Pertanian dan Dinas Sosial. Tampak hadir, Kepala Dinas Pariwisata Boltim yang ikut mendampingi peserta untuk belajar pengelolaan pariwisata Kota Batu untuk kemudian diadopsi di Boltim. (Rahman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *